Wednesday, May 21, 2008

Bonus...

Sebagai pasangan, tentu saja kita tidak persis sama, baik itu kelakuan, gaya, cara bicara sifat dan lain lain. Hal ini lah yang biasanya membuat kita saling bertengkar dan membuat hubungan tidak harmonis. Topik pertengkaran biasanya adalah hal hal yang tidak disukai dati diri pasangan masing masing.

Saya pun begitu dengan pasangan saya. Aura yang sama sama anak tunggal membuat kami sering bentrok. Keduanya sama sama minta di manja, keduanya sama sama minta diperhatikan lebih. Di tambah lagi dengan sifat keras kepala dan egois khas anak tunggal karena selalu dianggap nomer satu…..hehehe…

Saya sendiri merasa bahwa Ruben mungkin jauh lebih sabar dari saya, karena setiap akhir dari pertengkaran kami dia selalu mengalah dan bilang “saya kan terima kamu sepaket jadi yah bagaimanapun kamu saya akan terima, Cuma kalo bisa diubah ya sayang? Jangan kaya gitu lagi ya?" Begitulah dengan lembut dia biasanya menasehati saya yang keras kepala.

Cuman saya selalu saja kurang bisa menerima dia sepaket, seperti yang dia bilang. Bahwa dia menerima saya dengan semua yang ada pada saya, keras kepala saya, egois saya, kebengalan saya dan lain lain. Namun kepadanya saya selalu saja ingin mengubah ini dan itu. Dan tak jarang pertengkaran masih saja sering timbul. Baik saya yang mulai atau dia yang jadi tidak sabar karena saya.

Namun beberapa hari lalu, saya menemukan pikiran yang sangat saya suka. Saya mulai melihat bahwa kekurangan dari pasangan saya adalah suatu bonus untuk saya. Dan pikiran bahwa saya mendapat bonus ini membantu saya melihat kekurangan yang ada labih positif. Yang biasanya akan membuat saya jengkel sekarang justru membuat saya senang , karena ternyata itu lah yang membuat pasangan saya berbeda dari yang lain.

Misalnya, bonus bonus saya dari pasangan adalah, dia suka ngambeg, dia suka manja, sangatttt manja kalo sedang kumat, dia aga sedikit tukang atur plus bawel, dia tidak suka banyak bicara yang kalo kata saya siy autis hihihi, dia boros dan tidak bisa mengatur keuangan dan lain lain. Well..itu lah bonus saya. Semua hal ini tadinya membuat saya sangat sebal, namun dengan adanya stimulasi positif dari otak saya bahwa saya memandang ini sebagai sebuah bonus (bonus kan biasanya menggembirakan tuh…) maka aura yang ada setiap hal diatas terjadi adalah aura senang, dan saya tidak marah seperti biasa (saya harap ya)….justru saya melihat hal ini sebagai sesuatu yang harus di bicarakan berdua, bukan di bawa berargumen……makanya perengkaran kami dua hari lalu tidak jadi besar karena kami toh akhirnya bisa saling tertawa mengejek sifat jelek masing masing….dan berakhir dengan cium sayang walo hanya lewat telefon.

Mungkin..The key is…..pandang sesuatu dengan positif dulu, seperti saya yang menjadikan ini bonus….maka hal negative tidak akan terlihat negative lagi…dan kita bisa (mungkin tetep) bertengkar juga tapi dengan kepala yang jauh lebih dingin hehehe…mudah mudahan ya…aminnnn….karena saya sendiri pun juga baru mencoba metode ini dua hari lalu hahaha…..

No comments: