Wednesday, May 21, 2008

Hipokrit....

"Menurut saya adalah sangat hipokrit bila pasangan mulai melarang kekasihnya memakai sesuatu yang seksi padahal atribut itulah yang membuatnya tertarik dengan si kekasih dari awal…."

Sort of itulah kalimat yang saya ingat dalam salah satu artikel majalah yang saya baca tempo hari. Reflek saya inget dengan pasangan tercinta yang juga dalam pikiran saya “kok berkelakuan sama”.

Dulu awal awal hubungan dia mengaku tertarik dengan saya secara fisik, bahwa saya seksi dalam pikirannya. Dan keseksian itu yang membuat dia memaksa diri untuk mencoba menghubungi saya duluan. Untuk kemudian menurut pengakuannya lagi, dia akhirnya menemukan sesuatu yang amazing di diri saya dari pada apa yang dilihatnya untuk alasan awal menyukai saya.

Dia sangat menyukai saya berpakaian seksi. Dia suka bahu saya ketika saya memakai halter neck atau backless, atau ketika saya memakai baju model kemben dan sejenisnya. karena saya termasuk orang yang tidak gampang gemuk, jadi makan berapapun saya akan tetap slim, begitulah selalu dia memuji saya. Dan dia selalu bangga jika berjalan dengan saya di samping nya.

Namun belakangan, Ruben tersayang saya jadi sangat cerewet. Setiap saya hendak pergi dengan teman kantor ke kafe atau hanya acara jalan jalan tak jelas saya di pagi hari ke pasar Ubud, Bali. Mendadak akan ada inspeksi pakaian. Ufffff……

Seperti suatu hari, saya cuman mau nyari sandal jepit tradisional, again ke pasar Ubud…dia bertanya, "kamu pakai apa sayang?" Secara Ubud adalah salah satu tujuan wisata, maka saya terkadang juga sangat santai berpakaian layaknya turis yang lalu lalang di depan bungalow saya. So, dengan cuek saya menjawab, "pake hot pants, baby"…."trus atasannya?" dia bertanya lagi…"atasannya tank top ijo yang kamu kasih itu"….

Tek….dia kediam sebentar, …..lalu berkata “apa kamu ga punya baju laen? Itu kan terlalu seksi”...."terlalu seksi bagaimana? Bukannya aku juga biasa pake baju yang sama?" saya berkilah…."iya sayang, tapi itu kan kamu lagi sama aku, kamu hanya boleh pake tank top atau apapun itu yang seksi kalo hanya sedang bersama aku. Kalo lagi sendiri ga boleh”…

Saya ga terima, sebelum kita jadian toh dia juga tahu saya sangat senang memakai tank top. Namun secara itu pagi pagi, saya tak mau membuka hari dengan perdebatan seputar pakaian, maka saya berkata, "jadi kamu maunya apa? Aku pulang lagi dan ganti pakaian?" …..dia menjawab, "iya, kamu pulang lagi dan ganti dengan pakaian yang tertutup. Baru jalan lagi".

Man…..di Bali tuh ga ada angkot umum, dan saya yang ga bisa pake motor hanya mengandalkan kaki ini untuk jalan kemana mana. Dan saya sudah setengah jalan ketika inspeksi pakaian ini terjadi. Oukay…..ufff…menarik nafas saya pun pulang dan berganti pakaian. Keadaan mulai aman setelah saya mengirimkan sms menjelaskan bahwa saya sekarang memakai celana tradisional jawa dan kaos prada saya yang dia tahu aga gede di badan saya.

Namun itu ternyata bukan yang terakhir kalinya. Hal yang sama terjadi lagi ketika saya hendak ke bar bareng temen kantor di akhir minggu. Pas ketika temen saya sudah meng klakson di depan halaman bungalow saya, datang lah sms inspeksi…."kamu pakai apa sayang?" .."pake tank top coklat sama celana hipster yang krem"…dia diem lalu berkata, "itu kan keseksian (again????)….kamu pake lah baju yang laen, ya? Pake lah baju kamu yang blab la bla…#^$^&^^&"………dia menyebutkan satu persatu baju saya.

Tak bisa di tahan, saya mulai berargumen menanyakan apa alasan nya mulai mengatur baju apa yang akan saya pakai. Alasan pertama adalah karena dia tidak mau ada orang laen yang melihat keseksian saya, lalu akan mendekati saya dan flirtingin saya…..ufff..alasan yang masuk di akal juga, namun saya tetap berkilah…"kamu percaya sama aku kan sayang? Walo ada yang flirting, kalo aku nya ga nanggepin, aku jutekin gitu misalnya, kan juga ga ngaruh….just believe me baby…oukay????". Dia aga sedikit sebel dengan jawaban saya.

Alasan kedua adalah, dia tidak mau berbagi saya dengan orang lain, katanya saya adalah punya dia, jadi hanya dia yang berhak untuk melihat saya seksi…aaaiiihhhh….walo aga kedengeran posesif, tapi membuat saya senang juga hehehe…..”aku cinta sama kamu sayang, dan aku ga mau berbagi kamu dengan orang lain” begitu alesannya…..

Hemm….saya putuskan untuk lari pulang, karena berganti pakaian udah ga mungkin saya hanya menyambar jaket saja. . Dia kembali tenang setelah saya bilang bahwa saya pakai jaket sekarang. Jadi tank top saya ga akan keliatan.

Namun dalam perjalan ke bar, saya menumpahkan minuman di jaket saya, dan akhirnya saya membuka jaket tersebut. Besoknya saya mengirimkan foto foto kami di bar karena Ruben ingin tahu dengan siapa saja saya hang out semalem. Dan tadaaaa…….dia marah ketika melihat saya dengan tank top mini saya.

Saya menjelaskan apa yang terjadi, bahwa saya ketumpahan minuman dan bla bla . Adu argument pun dimulai lagi. Pelan pelan dia menjelaskan kenapa dia selalu keberatan dengan pakaian saya, dan pelan pelan juga saya mulai menjelaskan alasan saya. Dan akhirnya kami sampai pada titik tengah. Karena toh masalahnya terletak bukan pada pakaian yang saya pakai. Tapi kepercayaan yang ada di antara kami berdua. Jika dia mempercayai saya, maka pakaian model apapun yang saya pakai , dia akan percaya bahwa saya tidak akan pecicilan dengan keseksian saya. Karena berpakaian tertutup pun juga tidak akan menjamin si person ini tidak akan selingkuh. Ya kan???? So….dun worry with me baby, in any kind of dress I am always yours….trust me……begitulah akhir dari perdebatan kami. Kepercayaan…itu yang penting.

Namun sorenya ketika saya hendak maen ke mall di denpasar, ada sms masuk “kamu pake apa sayang?”……..hunnnyyyyyyyyyyyyy!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Well…..kayanya ini akan jadi problem harian saya hahaha….

No comments: